Ilustrasi: Kandung kemih yang mungkin tidak memberikan sinyal normal.
Sensasi ingin buang air kecil adalah mekanisme tubuh yang normal dan penting untuk menjaga kesehatan sistem kemih. Namun, bagi sebagian orang, pengalaman ini bisa menjadi berbeda. Kencing yang tidak terasa, atau hilangnya sensasi ingin buang air kecil, bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Kondisi ini bisa membuat seseorang kesulitan mengatur kapan harus buang air kecil, yang berujung pada inkontinensia atau bahkan penumpukan urin yang berlebihan di kandung kemih.
Secara umum, ketika kandung kemih terisi urin, dindingnya akan meregang. Sinyal saraf dari peregangan ini dikirim ke otak melalui sumsum tulang belakang, yang kemudian menimbulkan rasa ingin buang air kecil. Sensasi ini bervariasi pada setiap individu, mulai dari dorongan ringan hingga kebutuhan mendesak. Namun, ketika sinyal ini terganggu atau tidak sampai ke otak, maka terjadilah kondisi kencing tidak terasa.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kencing tidak terasa. Beberapa di antaranya bersifat sementara, sementara yang lain mungkin memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Salah satu penyebab paling umum dari hilangnya sensasi buang air kecil adalah kerusakan pada saraf yang mengontrol fungsi kandung kemih. Kerusakan ini bisa terjadi akibat:
Beberapa jenis obat dapat memengaruhi sistem saraf atau otot yang berperan dalam fungsi kandung kemih. Obat-obatan seperti antidepresan, antihistamin, dekongestan, atau obat penenang terkadang dapat mengurangi sensasi atau kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara efektif. Jika Anda mencurigai obat tertentu sebagai penyebabnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan tidak menghentikan pengobatan tanpa saran profesional.
Operasi yang dilakukan di area panggul, seperti operasi prostat pada pria atau operasi ginekologi pada wanita, terkadang dapat menyebabkan kerusakan sementara atau permanen pada saraf atau otot yang mengontrol fungsi kandung kemih. Tingkat keparahan tergantung pada jenis operasi, teknik yang digunakan, dan respons penyembuhan individu.
Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh secara alami mengalami perubahan. Pada beberapa individu lansia, saraf yang mengontrol kandung kemih mungkin menjadi kurang sensitif, atau kemampuan otot kandung kemih untuk berkontraksi bisa melemah. Hal ini dapat mengurangi sensasi ingin buang air kecil.
Hilangnya sensasi buang air kecil bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Tanpa sensasi normal, seseorang mungkin tidak menyadari kandung kemihnya sudah penuh. Hal ini dapat menyebabkan:
Jika Anda mengalami gejala kencing tidak terasa secara konsisten, atau jika Anda mulai mengalami gejala lain seperti kesulitan memulai buang air kecil, sering bolak-balik ke kamar mandi tanpa merasa lega, nyeri, atau sering mengalami infeksi saluran kemih, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan mungkin tes tambahan seperti tes urin, tes darah, atau studi urodinamik untuk menentukan penyebab pastinya dan memberikan penanganan yang tepat.
Mengetahui penyebab kencing tidak terasa adalah langkah awal penting untuk mendapatkan penanganan yang efektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan.